Jadi pendengar yang
baik itu mudah, kalo menurutku sih. Dimana kita dituntut untuk dengerin
curhatan orang lain dan memberikan masukan/saran ketika orang itu udah selesei
bicara. Yang sering aku lakuin sih gitu, ada yang curhat, aku sebagai pendengar
berusaha se-minimal mungkin untuk bicara
dan memberikan semakismal mungkin si pembicara (orang yg curhat) buat cerita. Selesei
orang itu cerita baru deh ngasih saran/masukan buat si pembicara.
Tapi juga ada kalanya
ketika orang lain bercerita, dia hanya ingin kita mendengarkan segala keluh
kesahnya tanpa kita harus member nasihat apa – apa ke dia. Ya begitulah, kita
harus tau sifat dan karakter yang mau bercerita juga sih… Nah, ini yang sulit~
Ternyata, meskipun
sudah semaksimal mungkin (menurutku) memberikan yang terbaik sebagai pendengar,
tetap aja ada orang yang kurang puas sama totalitas yang aku berikan sebagai
pendengar :’) Simple sih, sebenernya mereka bisa kan nggak perlu lagi untuk
selanjutnya kalau mau cerita harus ke aku. Tapi ya, aku terima – terima aja sih
sebagai masukan. Ternyata, menjadi pendengar yang baik itu tidak mudah cuy.
Sudah menjadi fitrah
manusia kalik ya, jika ia ingin selalu didengarkan. Aku juga ngerasa gitu, bosen
juga sebenernya jadi pendengar, pengen sih sekali – kali ada di posisi
pembicara alias tukang curhat. Tapi pada kenyataannya, aku susah buat
mengekspresikan sesuatu lewat kata – kata. Lebih gampang lewat tulisan. Yaudah wasalam,
selamanya aku bakalan tetep jadi pendengar yang (insyaallah) baik dan nggak
bisa jadi tukang curhat alias pembicara :’)
Tadi sempet searching
di Google tentang “Etika Pendengar Yang Baik. Dan aku cuma ngambil beberapa
poin aja:
1. Ketika
orang tersebut sudah mulai bercerita, mulai mendengarkan dan ketika dia sudah
berhenti berbicara walaupun belum selesai ceritanya, silahkan berpendapat “oh
gitu ya” atau dll, yang bertujuan agar orang tersebut mengerti bahwa kita
mendengarkan ceritanya.
2. Disarankan
jangan menyela/memotong pembicaraan.
3. Disarankan
juga jangan seolah-olah kita menggurui dia ketika memberi saran/pendapat.
4. Dan
ketika orang yang bercerita itu ngomong terus tanpa henti, ada baiknya kita
menyela sedikit pembicaraan (pengecualian), agar dia bisa menghargai kita
sebagai pendengar.
5. Dan
ketika kita memberi saran, diharapkan saran yang bisa memberikan masukan yang
baik untuk diri dia dan bisa membuka pola pikir dia untuk menghadapi cerita
tersebut. Bukan saran yang malah menjerumuskan dirinya.
Sekian
dan terimakasih. Semoga postinganku ini bermanfaat :--3